Thursday 31 January 2013

pelatih bisnis

Pelatih Bisnis untuk kehidupan yang sukses


Orang yang tidak memiliki bisnis belum dan berencana untuk memiliki satu, itu sebabnya mereka memutuskan untuk mencari seorang pelatih bisnis, untuk mendapatkan tepi dan kepala mulai nyata. Dengan menyewa pelatih segera Anda akan membuat jalan menuju kesuksesan jauh lebih pendek, halus, menyenangkan dan Anda tidak akan harus berurusan dengan semua masalah lain yang harus dihadapi. Jika Anda sudah memiliki bisnis dan Anda mengalami masalah dan frustrasi seperti penghasilan yang rendah, kinerja tim yang buruk dan keuntungan rendah, Anda perlu menyewa seorang pelatih untuk perencanaan bisnis yang efektif. Sebagian besar kali gagal bisnis menderita perencanaan yang buruk, manajemen yang buruk, miskin keterampilan kepemimpinan dan strategi yang buruk. Jika Anda berada dalam situasi seperti itu tidak berarti bahwa Anda adalah seorang pemilik bisnis tidak berhasil: itu hanya berarti bahwa Anda perlu bimbingan dan dukungan dari seseorang yang tahu banyak tentang psikologi bisnis dan tentang keberhasilan bisnis yang nyata.

Pada Coaching Sangat Efektif Anda akan menemukan seorang pelatih bisnis yang dapat membantu Anda menempatkan bisnis Anda kembali ke jalur dan akan hep Anda menjalani kehidupan yang lebih memuaskan.

Gendro Salim adalah pelatih yang hebat untuk penguasaan bisnis, kepemimpinan dan diri sendiri. Dia mengajarkan Anda lebih dari sekedar perencanaan bisnis dan bagaimana menjadi seorang pemilik bisnis yang sukses. Dia juga pelatih kehidupan juga, yang membantu Anda mengenal diri Anda lebih baik, untuk mengenali titik-titik yang kuat dan titik lemah Anda dan mengembangkan cara Anda ingin. Ini pelatih kehidupan Anda menawarkan alat untuk mengembangkan setelan kuat Anda, apalagi Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan pribadi & penguasaan diri dengan bantuan pelatih ini. Pada kenyataannya itu adalah ide yang baik untuk memulai dengan seseorang yang besar sebagai pelatih kehidupan juga. Hanya dengan mengenal diri lebih baik, mengembangkan keterampilan kepemimpinan Anda dan keterampilan bisnis, belajar lebih banyak tentang bisnis dan diri Anda benar-benar bisa menjadi pemilik bisnis yang besar dan pemimpin bisnis yang sukses dengan bisnis yang sangat sukses, sekarang dan di masa depan.

Pelatih Bisnis Gendro Salim adalah pelatih kehidupan dan pelatih bisnis, membantu orang mencapai impian mereka, visi dan tujuan, menjadi seperti mereka ingin menjadi dan memiliki bisnis yang sukses. Pada Coaching Sangat Efektif Anda dapat mengetahui lebih banyak tentang dia dan bahkan menghubungi dia jika Anda merasa bahwa Anda akan mendapat manfaat dari jasanya. Ingat bahwa pembinaan untuk bisnis tidak hanya bagus untuk bisnis yang sukses dan keuntungan finansial: itu juga bagus untuk Anda sebagai pribadi, karena dengan menyewa seorang pelatih seperti Gendro Salim Anda juga akan mencapai pertumbuhan pribadi. Jika orang hanya lebih tahu tentang pembinaan kehidupan dan apa itu berarti mereka akan mengambil keuntungan dari itu. Selain pembinaan kehidupan ada banyak manfaat dari mempekerjakan pelatih ini dan mengunjungi situs web. Pelatihan bisnis meliputi perencanaan bisnis, mengambil bisnis Anda ke tingkat berikutnya, mencapai tujuan yang besar, mengajar Anda untuk berhenti menunda dan menjadi orang tindakan.

Aspek-aspek yang relevan adalah bagian dari pembinaan untuk bisnis, dan sekali Anda telah belajar mereka, Anda akan merasa jauh lebih baik tentang diri Anda andyou akan dengan mudah mencapai impian Anda, tujuan, aspirasi dan keberhasilan yang Anda inginkan dalam bisnis Anda dan kehidupan Anda.



Wednesday 30 January 2013

jakarta banjir (pengaruh terhadap bisnis)

Jakarta Banjir 2013  (pengaruhnya terhadap bisnis)

Mengapa banjir terjadi di Jakarta? Daerah mana yang terkena dampak banjir di jakarta?
bisnis apa yang paling berpengaruh karena banjir? dan bagaimana menyikapi banjir yang terjadi di jakarta? beberapa data dan fakta menunjukkan bahwa banjir adalah akibat kondisi alam, tetapi manusia harusnya bisa meminimalisir dari banjir apabila tau statistik dari kondisi alam apabila hujan, apalagi teknologi sudah canggih, ini adalah proses terjadinya banjir tgl 17 Januari 2013 menurut kompas.com :
JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar air Universitas Indonesia (UI), Firdaus Ali, menyatakan bahwa banjir besar yang kembali terulang di Jakarta saat ini, salah satunya, dipicu kondisi tanah yang jenuh. Hal itu menyebabkan proses peresapan air menjadi tak optimal.

Selain itu, kondisi drainase di Jakarta yang buruk pun memperparah keadaan. Firdaus menjelaskan, seluruh volume air di Jakarta dapat ditampung melalui dua media, yakni yang mengalir di sungai, dan yang meresap ke dalam tanah. Dengan kondisi tanah Jakarta yang jenuh, akibatnya hanya 15 persen yang mampu terserap dan sisanya tumpah di permukaan.

"Tanah jenuh, dan hujan terus turun. Akhirnya air mengalir ke mana-mana," kata Firdaus, Kamis (17/1/2013).

Lebih jauh Firdaus menyampaikan, daya tampung 13 sungai yang terdapat di Jakarta mencapai 8 juta meter kubik, sedangkan Kanal Banjir Barat (KBB) sanggup menampung volume air 500.000 meter kubik per detik. Meski demikian, semua menjadi tidak berlaku saat hujan terus mengguyur tanpa henti.

Menurut dia, curah hujan di Jakarta saat ini masih berada di kisaran 95 milimeter, dan di wilayah hulu (Puncak, Bogor) masih di bawah 75 milimeter. Angka ini jauh dibandingkan hujan yang mengguyur Jakarta pada 2007 yang mencapai 320 milimeter.

Perlu diketahui, satu milimeter air hujan di satu meter persegi dapat menghasilkan air sebanyak satu liter. Dapat dibayangkan, luas Jakarta yang mencapai 626 kilometer persegi dikali curah hujan saat ini yang mencapai sekitar 95 milimeter. "Tapi sekarang kan hujan terus menerus. Air pasang laut juga lagi tinggi sehingga volume menampung air jadi tak berlaku," ujar Firdaus.


Berdasarkan Koran kompas kerugian akibat banjir di jakarta :


JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) memperkirakan banjir yang terjadi di Jakarta pada Kamis (17/1/2013) lalu akan menyebabkan inflasi sedikit melonjak. Bahkan nilainya bisa meningkat di atas ekspektasi semula.

"Inflasi banjir tentu ada pengaruhnya tapi tidak nasional. Diukur dari rata-rata, ada banyak daerah di Indonesia," kata Darmin saat ditemui di Rapat Kerja Pemerintah 2013 di Jakarta Convention Center, Senin (28/1/2013).

Menurut Darmin, sebelum ada banjir, diperkirakan inflasi Januari 2013 hanya 0,9 persen. Namun, dengan adanya banjir menjadi 1,1 persen. "Mudah-mudahan tidak sampai 1,2 persen," tambahnya.

Sekadar catatan, banjir yang melanda DKI Jakarta pada Kamis (17/1/2013) lalu menyebabkan kerugian para pengusaha hingga individu. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bahkan memperkirakan kerugian pengusaha di Jakarta mencapai Rp 2 triliun.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memperkirakan kerugiannya mencapai Rp 200 triliun.

Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari terakhir, yang memicu banjir di Jakarta dan sekitarnya, juga berimbas pada operasional sejumlah bank. Tercatat, sebanyak 36 kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk tidak beroperasi. Dari jumlah 36 cabang yang tidak beroperasi tersebut, sebanyak 19 cabang terletak di Jakarta Barat, 8 cabang di Jakarta Utara, 6 cabang di Jakarta Pusat, 2 cabang di Jakarta Selatan, dan 1 cabang di Jakarta Timur.

Sementara pihak BNI mencatat, ada 57 anjungan tunai mandiri (ATM) dan 27 outlet yang terhenti operasionalnya akibat bencana banjir. Menurut Sekretaris Perusahaan BNI, Tribuana Tunggadewi, hingga saat ini, dari total ATM BNI di Jabodetabek yang berjumlah 2.566 ATM, sebanyak 57 ATM terkena dampak banjir. Ini antara lain karena akses menuju ATM terkena banjir, listrik di lokasi mati, dan sebagian kecil terendam. Sedangkan total outlet di Jabodetabek sebanyak 478, yang terkena dampak banjir ada 27 outlet karena akses masuk menuju outlet terhalang.

Kondisi serupa terjadi pada sekitar 50 kantor layanan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk di Jabodetabek. Banjir juga telah menghentikan operasional unit kerja BRI di RSAL Mintoharjo, Bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Terdapat 10 unit kerja yang terganggu banjir, tapi bisa beroperasi. Sementara itu, yang berhenti sama sekali terdapat 5 kantor cabang pembantu, 3 kantor cabang, 3 kantor kas, 5 kantor unit BRI, serta 3 teras BRI.

Daerah yang terkena banjir di jakarta.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, wilayah yang terendam air seluas 41 kilometer (km) persegi atau 8 persen dari seluruh wilayah DKI Jakarta. Dari jumlah itu, wilayah terberat ada di sekitar Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Ketinggian air berkisar puluhan sentimeter hingga satu meter. Berikut data genangan air yang berhasil dihimpun TMC Polda Metro Jaya :


JAKARTA UTARA
1. Kramat Raya di depan Islamic Centre, ketinggian air masih mencapai 60 cm sehingga tidak bisa dilalui
2. Jalan Yos Sudarso Tancho sampai AHM ketinggian air 30 cm
3. Di depan Mangga Dua, ketinggian air 60 cm, kendaraan tidak bisa melintas
4. Lotte Mart Kelapa Gading, ketinggian air 50 cm
5. Jalan Sulawesi Pos 9, ketinggian air 20 cm
6. Jalan Pluit Raya di depan polsek, ketinggian air 40 cm
7. Jalan Pluit Utara, ketinggian air 60 cm sehingga kendaraan tidak bisa melintas
8. Jalan RE Martadinata di dekat Pasar Kepiting, ketinggian air 20 cm
9. Terminal Priok, ketinggian air 20 cm
10. Jalan baru Ancol di depan pengadilan, ketinggian air 40 cm

JAKARTA BARAT
1. Jalan Daan Mogot, sekitar kantor Samsat, ketinggian air mencapai 60 cm
2. Jalan Daan Mogot, di depan Indosiar, ketinggian air mencapai 60 cm
3. Di depan Citraland, ketinggian air 50 cm
4. Tubagus Angke arah jembataan dua, ketinggian air mencapai 70 cm
5. McD arah Green Garden, ketinggian air 50 cm
6. Jalan Raya Puri Kembangan, di traffic light Puri, ketinggian air 50 cm
7. Dekat Pospol Ringroad, ketinggian air 60 cm
8. Di Depan Trisakti, ketinggian air 50 cm
9. Di depan Sumber Waras, ketinggian air 50 cm
10. Central Park, ketinggian air 90 cm
11. Jembatan Gantung, ketinggian 40 cm
12. Angke, ketinggian air 40 cm
13. Kembangan arah Cengkareng, ketinggian air 50 cm
14. Yadika Grogol, ketinggian air 40 cm
15. Tambora Kawasan Niaga, ketinggian air 50 cm
16. Jelambar arah Daan Mogot, ketinggian air 30 cm
17. Jalan Cengkeh, ketinggian air 60 cm

JAKARTA PUSAT
1. Bendungan hilir di depan RS Mintoharjo, ketinggian air 30 cm
2. Belakang Hotel Sahid, ketinggian air 20 cm
3. Sarinah Thamrin, ketinggian air 20 cm
4. Patung kuda Thamrin, ketinggian air 20 cm
5. Hotel Cempaka Suprapto, ketinggian air 15 cm
6. Gunung Sahari arah Jalan Industri, ketinggian air 15 cm
7. Bundaran Hotel Indonesia, ketinggian air 10 cm

JAKARTA TIMUR
1. Jatinegara di depan polsek, ketinggian air 25 cm
2. Gerbang Cempaka Putih, ketinggian air 20 cm
3. Kawasan Industri Pulo Gadung, ketinggian air 30 cm

JAKARTA SELATAN
1. Jalan H Safii, Tebet, masih ditutup karena ketinggian air masih 80 cm
2. Pejagalan Mampang, ketinggian air 50 cm, kendaraan belum bisa melintas
3. Cilandak Barat, Lebak Bulus 3, ketinggian air 50 cm, kendaraan tidak bisa melintas
 
Bisnis anda kebanjiran?  perhitungkan daerah-daerah diatas dan hindari transaksi dengan customer atau klien diatas karena mengakibatkan kerugian apabila perusahaan anda tetap melakukan transaksi didaerah diatas.
Apabila anda mau membangun bisnis anda harus perhitungkan daerah-daerah banjir diatas, dan hindari investasi didaerah terkena dampak banjir.
Anda ingin konsultasi untuk bisnis klik disini atau hubungi PT Formula Bisnis Indonesia dengan nomer 021-583 583 33.

Tuesday 29 January 2013

coach versus business Coach



Coach versus Business Coach
 


Dengan munculnya tren profesi Coach ini, membuat permainan semakin menarik, Diluar Olahraga yang tentunya lebih umum memiliki seseorang Coach ada yang menekuni Life Coach, Business Coach, Love Coach, Career Coach. Dan kurangnya informasi, aturan yang berlaku dimasing-masing negara, serta asosiasi mengenai profesi yang digeluti, tentunya membuat ketidak seragaman Coaching itu sendiri. Sehingga dengan sangat mudahnya, seseorang menaruh predikat Coach pada kartu namanya, tanpa mempertimbangkan standarisasi yang berlaku sebagai seorang Coach.

Ada beberapa Lembaga Sertifikasi yang diakui oleh dunia, untuk profesi Coach ini, ICF ( International Coach Federation ), CCF ( Certified Coaches Federation ), IAC ( International Assosiation of Coaching ), ASTD ( ), dan masih banyak lagi lembaga yang mensertifikasi Coaching ini. Pilihan kami jatuh pada ICF yang secara kredibilitas, Usia yang paling tua dan Coverage Area yang telah menjangkau lebih dari 100 negara.

Terlepas dari Coach itu sendiri, saya melihat adanya permintaan yang berbeda antara negara barat dengan negara timur. Bilamana dinegara barat, profesi seorang coach tidak dicampur adukkan dengan profesi lainnya, seperti seorang trainer, mentor, terapis, maupun konsultan. Dinegara timur, profesi seorang Coach dianggap sama saja. Seorang Coach diharapkan dapat menjadi figur bagi kliennya. Ekspektasi klien terhadap Coach begitu tinggi, dan hal itu membuat Coach harus mempunyai ilmu lainnya yang akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi dirinya dalam menangani klien dengan berbagai permasalahannya.

Figur Otoritas ini demikian tingginya ditempatkan oleh Klien, sehingga umur juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan seorang coach. Yang pastinya dengan usia muda, 25 sd 30 tahun, tentunya akan menjadi pertanyaan bagi klien, apa yang dapat meyakini mereka, seorang coach dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada perusahaan yang bahkan umur perusahaan itu sudah melebihi usia Coach itu sendiri.

Misalnya, seorang Career Coach yang baru berusia 25 tahun menjadi seorang coach bagi kliennya, yang sudah sekian lama bekerja di perusahaan tanpa karir yang jelas, sedangkan umur klien sudah mencapai 35 tahun. Atau seorang Business Coach yang memiliki klien yang berusia 20 tahun lebih tua dengan usia bisnis dan skala yang sangat matang. Keragu-raguan tentunya akan timbul pada saat pertama mereka dipertemukan. Pertanyaan-pertanyaan yang umum akan segera dilontarkan mereka berkaitan mengenai pengalaman dan credential yang minim.

Bukan berarti usia 25 tahun menjadi sebuah penghalang anda untuk menekuni profesi ini. Dan belum tentu usia 25 tahun menjadikan dirinya tidak memiliki pengalaman coaching itu sendiri. Contohnya, ada seorang Coach yang berusia 40 tahun, dan profesi itu baru digelutinya 1 bulan. Apakah lantas, dia akan mendapat klien dan membimbing kliennya lebih mudah ? Tentu saja jawabannya TIDAK ! Namun dengan usia 25 tahun, dimana Coach tersebut sudah menekuni profesi ini sejak umur 22 tahun, dengan pengalaman membangun bisnis kecil-kecilan dari usia 17 tahun, dan telah memiliki jam terbang coaching selama lebih dari 2000 jam, dan jam terbang mengoperasikan bisnisnya lebih dari 5000 jam. Pastinya hal ini akan membuat percaya diri yang sangat tinggi. Jadi jawabannya adalah JAM TERBANG !. bukan berarti usia yang lebih tua akan membuat seorang coach lebih piawai.

Congruent, hal inilah yang menjadi penentu keberhasilan seorang Coach dinegara Timur. Menjalankan terlebih dahulu apa yang akan dibimbing, tentunya akan menjadi sebuah kombinasi pengalaman yang akan menjadi nilai tambah yang sangat besar kepada klien yang dilatihnya. Dengan hal inilah sebuah Empati akan muncul kepada klien dalam membangun hubungan yang lebih dekat antara Coach dengan Klien.

Pernah saya mendengar dari klien saya, tentang coach yang melatihnya, sebelum bertemu dengan saya. Dia mengutarakan, betapa tidak pedulinya coach dia terhadap permasalahan yang sedang terjadi pada bisnisnya. Dikarenakan kesepakatan yang sudah terjadi dari kedua belah pihak untuk tidak komplain satu sama lainnya, disuatu ketika, 1 kontainer barang yang dipesan dari luar negeri terhambat di pabean, karena tidak adanya izin impor. Dengan bermaksud untuk mencari jalan keluar untuk dapat menyelesaikan masalah ini, diapun melontarkannya kepada Coach. Namun dikarenakan kurangnya empati dari coach, sehingga pernyataan mengenai tidak bolehnya komplain pun dilontarkan. Bingung menanggapi hal ini, klien hanya dapat menahan rasa kesalnya, sambil berpikir buat apa kalau begitu saya membayar dia sebagai seorang coach. Pertanyaan saya, apakah coach itu tahu kondisi klien yang terpuruk dikarenakan barang persediaan yang sudah habis, dan pesanannya terhambat, membuat bisnis dia mandek. Dan berapa kerugian yang ditanggung atas kejadian itu. Bukankah Coach bertanggung jawab untuk membantu klien mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh klien ?

Walaupun demikian, Empati juga akan sekaligus menjadi bumerang bagi Coach, apabila empati yang diberikan melebihi dari batas dan kode etik yang berlaku sebagai seorang Coach. Dalam kasus-kasus tertentu, rasa iba, kasihan dan perhatian yang lebih akan menuju pada salah persepsi dan perbandingan-perbandingan. Yang tentunya hal ini akan menyebabkan masalah baru lainnya. Kode etik menjadi sebuah hal yang sangat penting dalam hal ini, misalnya : Seorang Coach tidak menjalin hubungan personal dengan kliennya, Coach tidak menjadi partner dagang dengan kliennya, dan masih banyak kode etik lainnya yang akan menjaga objektifitas seorang coach tentunya.

Hal yang kontradiktif yang justru akan terjadi dengan jam terbang dikedua profesi ini, justru akan lebih sering muncul yang namanya mentoring. Ada beberapa klien yang suka meminta pendapat karena malas berpikir, mereka punya kecendrungan untuk meminta pendapat terus menerus, tanpa perlu memeras otaknya. Hal ini akan menyebabkan kelelahan yang tidak diperlukan oleh seorang Coach dalam melatih kliennya. Dan kebalikannya, justru ada klien yang tidak suka diberikan pendapat oleh coachnya. Empowering jarang terjadi dengan mentoring, sehingga pada saat mentoring diberikan, sepatutnya Coach harus meminta izin terlebih dahulu kepada klien, serta menyertakan pernyataan “ mungkin pendapat yang akan saya utarakan ini bekerja kepada diri saya dan beberapa orang yang sudah memakai cara itu, namun belum tentu bekerja untuk anda “. Hal ini akan menyelamatkan kredibilitas coach di masa depan.

Anda ingin menjadi coach, atau mau mendapatkan free bisnis coaching klik disini, atau hubungi PT Formula Bisnis Indonesia dengan nomer 021-583 583 33

bisnis coaching (eksplorasi coach)

Banyak orang belakangan ini mulai mengenal coaching. Namun dalam arti harafiah dan persepsi yang belum tentu benar dalam porsinya. Ada yang merubah nama mereka dari seorang Trainer atau konsultan menjadi Coach. Bahkan Motivator juga merubah titel mereka menjadi seorang Coach. Tren ini mulai terjadi 4 tahun yang lalu, dari buku ini saya tulis. Pada buku sebelumnya “ Easy Coaching, saya telah merumuskan 5 tahapan yang dilakukan seorang coach.

Namun dari pembicaraan saya dengan rekan-rekan seprofesi, pengamatan saya pada dunia coaching dan perjalanan semua coach yang saya kenal, ternyata masih banyak yang harus dieksplorasi sehingga standar rata-rata dari Business Coaching itu sendiri dapat dicapai. Dengan perjalanan menjadi Coach dari tahun 2006 sampai dengan sekarangpun, saya masih merasakan perlu pembelajaran seumur hidup. Dan dari hasil menjelajah lebih dari 100 perusahaan, melengkapi sertifikasi-sertifikasi seorang coach dengan standar internasional, serta beberapa pelatihan baik untuk sumber daya manusia, keuangan, bisnis dan pemasaran, didalam negeri dan diluar negeri, maka saya terpanggil untuk mencoba berbagi kepada semua rekan sejawat, baik sesama coach, rekan lain seprofesi trainer, motivator, konsultan maupun terapis.

Dan dalam kesempatan ini, anda akan mengeksplorasi, siapa itu seorang Coach, dan apa saja kegiatan mereka sehari-hari sebagai Coach. Sehingga akan memperjelas bagi anda yang mungkin membutuhkan jasa dari coach, agar dapat memaksimalkan potensi masing-masing, sehingga dapat bersama-sama membuat negeri ini menjadi lebih baik. Dalam buku ini, saya tidak akan mendalami teknik yang dibutuhkan oleh seorang coach dalam menjalani coaching kepada klien. Namun sudut pandang lainnya yang perlu juga diperhatikan oleh seorang coach dalam mendampingi kliennya, misalnya, aktifitas pemasaran dan penjualan dari jasa coaching itu sendiri, pembelajaran tiada henti, mengangkat kepercayaan diri sebagai coach, dapat mengerti sudut pandang klien, serta kegiatan lainnya yang menjadi satu paket dalam mendalami profesi seorang coach, termasuk menulis buku.

Berapa banyak dari Dosen yang suka mengajar, tetapi tidak menyadari bahwa memeriksa hasil ujian yang diberikan kepada muridnya adalah hal yang harus dilakukan, sama seperti meneliti dan mengabdi pada beberapa hal, yang sudah dijadikan sebagai dasar falsafah seorang dosen. Atau seorang penjual asuransi, yang nyatanya tidak mampu menangani uang sendiri, setelah sukses menangani keuangan nasabahnya. Karena pekerjaan seorang agen asuransi lebih dari penjual saja, dia harus dapat menangani semua tim penjualnya layaknya sebagai partner, belum lagi tim administrasi, kepemimpinan, sewa kantor, kepemimpinan dan lain sebagainya. anda terpanggil untuk menjadi coach yang profesional klik disini, atau hubungi PT Formula Bisnis indonesia di nomer 021-583 583 33

Pengertian Bisnis (Bisnis yang menguntungkan)



PENGERTIAN BISNIS


Bisnis, “ Sebuah Badan Usaha Komersial yang menguntungkan, terus bertumbuh dan berkesinambunganSebuah berarti satu. Tidak pernah ada seorang yang berhasil membangun banyak usaha dalam waktu yang bersamaan, kecuali dia pernah membangun sebuah bisnis dengan kriteria yang disebutkan diatas terlebih dahulu. Pernah saya membaca buku karangan, Richard Branson yang mengatakan, apabila kita pernah membangun sebuah usaha yang dapat berjalan tanpa pemiliknya, maka dia dapat membangun lebih dari satu sampai 10 usaha dalam waktu yang bersamaan. Karena prinsip membangun perusahaan sama.
Pandangan yang sudah terjadi di Indonesia mengenai bisnis yang kurang benar, mengakibatkan masyarakat kurang memahami artinya pemilik bisnis. Business Owner adalah pemilik usaha, dan bukan Business Runner, atau pelaku bisnis. Apabila mimpi anda hanya menjadi pelaku bisnis, maka kecenderungan yang akan terjadi kepada diri anda, bisnis akan menguasai anda. Berikut ciri-ciri Business Runner :
·       Menghabiskan waktu lebih dari 10 jam seminggu untuk urusan bisnis
·       Masih menandatangani cek dan giro
·       Terlibat secara operasional untuk macam-macam urusan
·       Masih sering dihubungi oleh pelanggan untuk urusan penjualan
·       Ikut terlibat dalam keputusan-keputusan taktis dan bukan strategik
·       Target yang dibicarakan lebih ke target jangka pendek
Beberapa hal diataslah menjadi penyebab terbesar, pemilik usaha tidak dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih besar secara vertikal maupun horizontal.
Badan Usaha berarti ada Susunan Organisasi dan berstatus hukum, UD, CV, PD, PT, TBK. Organisasi yang berarti, sekumpulan orang yang bersepakat bekerja sama utuk mencapai sebuah tujuan yang sama, dengan keahlian dan kemampuan yang saling melengkapi dan membantu satu dengan yang lainnya. Tentunya akan menjadi sebuah kekuatan, apabila ada kesepakatan diawal dalam masing-masing peran.  Yang kemudian mereka mengikatkan diri mereka dengan aturan hukum yang berlaku dimasing-masing negara dan wilayah.
Komersil dapat diartikan dengan Profitabilitas. Segala sesuatunya dihitung dari keuntungan yang ingin diraih dan diperoleh sebanyak-banyaknya oleh pendirinya. Sebuah badan usaha yang bukan berbentuk yayasan. Dengan tujuan mengumpulkan laba (keuntungan) sebesar-besarnya, tentunya berbeda dengan yayasan dengan tujuan tidak mencari laba.
Yang Menguntungkan, dalam menentukan harga beli dan jual, biaya yang dikelola dan semua faktor dari pendapatan maupun pengeluaran, diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat mencatat laba. Disinilah diperlukan laporan-laporan penunjang dalam mengetahui apakah perusahaan tersebut sudah membukukan laba atau rugi.
Terus Bertumbuh, baik dalam omset, jumlah dan kualitas karyawan yang dipekerjakan, cabang yang dimiliki, aset yang diakuisisi, pengembangan diversifikasi sampai dengan investasi lainnya yang membuat perusahaan bertumbuh.
Berkesinambungan, karena baik ada maupun tidak kehadiran pemilik usaha, tidak lagi menjadi sebuah patokan utama kemajuan perusahaan. Sistemasi keempat bidang menjadi faktor pengungkit dan memudahkan perusahaan dalam melipatgandakan perusahaan. Keempat bidang itu meliputi, Keuangan, Pelanggan, Pekerja dan Sistem teknologinya.
Berikut beberapa pengertian mengenai Bisnis dari beberapa orang yang menjadi jangkar dan bapak bisnis baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Bob Sadino ( Pemilik usaha Kemchik’s), Ciputra ( Ciputra Grup, property maupun edukasi ), Mochtar Riyadi (Pemilik dari Property, Lembaga keuangan, Ritel, pabrikasi), Sudono Salim ( Konglomerat yang bergerak dibanyak industri ), Michael Gerber ( Bapak Bisnis negara Paman Sam ), Keith J Cunningham ( Key’s to the Vault )
Richard Branson ( Pemilik Virgin Air ), Donald Trump ( Pemilik Trump Corporation )

Anda ingin bisnis mudah dijalankan, menguntungkan dan terus berkesinambungan dan dapatkan kesempatan memenangkan bisnis check up senilai Rp 1.000.000 dengan mengisi formulir klik disini.

bisnis coaching (Garanted succes your bisnis up to 300%)

Business Coaching to succes your bisnis up to 300 % Level

 



Coaching menurut ICF (International Coach Federation) adalah “A Partnering with clients, in thoughts-provoking, an creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential”. Jadi Coaching secara lebih umum dapat diartikan sebagai sebuah kerjasama dan proses kreatif yang tujuannya adalah menginspirasi, memprovokasi serta mengeksplorasi dan memberdayakan potensi personal/profesional klien secara terarah dan terukur, dengan cara bertanya, metafora dan memberikan feedback/feedforward.

Saat ini istilah Coaching sudah mulai ramai dibicarakan. Tetapi tidak sedikit yang menganggap bahwa Coaching itu sama saja dengan Training dan Consulting, padahal ada perbedaan mendasar pada ketiganya.

Training adalah lebih menekankan pada sharing knowledge/skills. Seorang Trainer bertanggungjawab untuk mentransformasikan konowledge/skills tertentu kepada audiensnya. Tujuan dari training, adalah merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak bisa (secara teknis) menjadi bisa.

Consulting lebih menekankan pada solusi (solution provider), penyelesaian masalah (problem solver)dan mereka melakukannya untuk klien (do it for you). Sehingga consulting ini lebih pada memberikan ikan daripada mengajari mengail.

Coaching lebih menekankan pada re-educating, mengekspolrasi dan memberdayakan sumberdaya-sumberdaya (exploring dan empowering of resources), orientasinya pada hasil (results) dengan berfokus pada proses yang terarah dan terukur. Coaching lebih pada mengajari mengail daripada memberi ikan.

Jadi, Business Coaching adalah aktifitas coaching yang dilakukan oleh seorang Coach dengan pemilik dan/atau pelaku bisnis (klien), dengan memberdayakan seluruh potensi personal maupun organisasional, melalui percakapan, metafora maupun dengan memberikan feedback/feedforward, dengan tujuan meningkatkan performa bisnisnya sesuai yang dikehendaki oleh klien, secara terarah dan terukur.
SEBERAPA EFEKTIF ‘BUSINESS COACHING’ BAGI ANDA…?
Olivero, Bane & Kopelman melakukan sebuah study, mereka melakukan analisis dampak Executive Coaching dibandingkan dengan Training. Mereka mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa eksekutif perusahaan yang diberikan Training peningkatan produktifitasnya hanya sebesar 22.4%, angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan eksekutif perusahaan yang diberikan Coaching. Eksekutif yang diberikan coaching, produktifitasnya MENINGKAT sampai 88%.

Hasil study Olivero, Bane & Kopelman tersebut diperkuat juga oleh hasil study dari Manchester Inc.’s(Busines Wire, 4 Januari 2001) yang mengambil sampel dari 100 eksekutif perusahaan untuk mengukur efektifitas dan peningkatan produktifitas ketika mereka menggunakan metode Coaching. Mereka diberikan Change-oriented Coaching dan Growth-oriented Coaching selama 6 hingga 12 bulan. Dan hasilnya :
1. Terdapat peningkatan produktifitas sebesar 53%
2. Peningkatan kualitas kinerja sebesar 48%
3. Peningkatan penguatan organisasi 48%
4. Pelayan pada pelanggan meningkat 39%
5. Penurunan tingkat komplain sebesar 34%
6. Peningkatan hubungan dengan pelanggan 37%
7. Mereduksi biaya sebesar 23%
8. Peningkatan keuntungan usaha sebesar 22%
9. Peningkatan hubungan kerja dengan atasan langsung ( pendapat 77% eksekutif)
10. Peningkatan hubungan kerja dengan supervisor 71%
11. Kerjasama Tim meningkat 67%
12. Kepuasan kerja meningkat 61%
13. Menurunkan konflik sebesar 52%
14. Meningkatkan komitmen organisasional sebesar 44%


Dari gambaran tersebut, coaching memiliki dampak yang sangat signifikan dibandingkan metode yang lain. Sehingga dengan demikian metode coaching adalah sebuah pilihan keputusan yang tepat untuk meningkatkan performa baik secara personal maupun organisasional.

BAGAIMANA PROSES ‘BUSINESS COACHING’…?
Ada 3 proses dalam coaching : Pre-Coaching, Coaching dan Post-Coaching. Pada fase Pre-Coachingdiawali dengan melakukan evaluasi bisnis atau diagnosa permasalahan sehingga pelatih (coach)mendapatkan gambaran jelas pada bagian-bagian yang mana yang perlu improvement segera, serta persetujuan perjanjian coaching antara coach dengan klien. Pada fase Coaching adalah proses penggalian dan pemberdayaan potensi, sehingga klien menemukan pilihan-pilihan solusi dan mampu mengambil keputusan untuk melakukan eksekusi dari pilihan solusi tersebut. Sedangkan fase Post-Coaching adalah pengukuran atau evaluasi terhadap proses coaching yang telah dilakukan.
Coaching dilakukan secara reguler, umumnya 2 kali pada setiap bulan, setiap sesi coaching berdurasi 2 jam. Ketentuan coaching akan dituangkan dalam Perjanjian Program Coaching.
BERAPA LAMA IDEALNYA ‘BUSINESS COACHING’ DILAKUKAN…?
Sebenarnya tidak ada batasan waktu ideal dalam hal coaching ini. Klien bisa mengikuti program coaching sesuai kebutuhannya. Di FBI, ada batas minimal program coaching yaitu 3 (tiga) bulan, sesudahnya dapat di evaluasi, dan klien berhak menentukan untuk stop coaching atau melanjutkan program coaching. Dalam kenyataannya, karena bagi beberapa orang, coaching adalah hal yang relatif baru, 3 (tiga) bulan pertama tersebut adalah waktu penyesuaian, namun tidak sedikit pula yang merasakan impact dari coaching secara signifikan di 3 (tiga) bulan pertama tersebut.
SKALA BISNIS atau JENIS BISNIS APA YANG LAYAK MENGIKUTI PROGRAM ‘BUSINESS COACHING’…?
Keputusan layak atau tidaknya mengikuti program coaching tidak ditentukan dari seberapa besar skala usaha dan jenis bisnisnya, tetapi lebih pada seberapa besar pencapaian yang dikehendaki dan seberapa berartinya pencapaian tersebut bagi Anda. Anda tidak perlu mengikuti program coaching jika pencapaian yang anda inginkan itu tidak cukup berarti untuk anda wujudkan.
APA SAJA INDIKASI SEBUAH USAHA/BISNIS MEMBUTUHKAN ‘BUSINESS COACHING’…?
Secara umum, anda membutuhkan program coaching, jika :
  1. Pencapaian omset dan keuntungan tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
  2. Bingung mengelola dan mengontrol keuangan (banyak terjadi kebocoran).
  3. Menghadapi persaingan usaha masih mengandalkan “perang harga”.
  4. Organisasi dan Bisnis belum berjalan efektif dan efisien.
  5. Kinerja dan Produktifitas karyawan stagnan atau bahkan menurun.
  6. Tidak cukup memiliki kemampuan managerial.
  7. Kurang mampu menggerakkan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
  8. Turn-over karyawan cukup tinggi.
  9. Ingin melakukan ekspansi tetapi tidak tahu strateginya.
  10. Bisnis/usaha belum tersistemasi dengan baik.
  11. Sering terjadi konflik antar bagian dalam organisasi perusahaan.
  12. Tidak ada pengukuran yang jelas pada setiap aktifitas bisnis.
  13. Belum cukup puas dengan pencapaian saat ini.
  14. Ingin melipatgandakan omset dan profit secara signifikan.
  15. Ingin melakukan perluasan pasar (ekspansi pasar).
  16. Ingin memperbesar “market share”.
  17. Ingin memiliki tim yang solid dan loyal.
  18. Ingin bisnis bisa tetap berjalan dengan baik dan tetap memberikan keuntungan meskipun tanpa keterlibatan pemilik (business owner)
  19. Ingin mereduksi biaya-biaya.
  20. Ingin menciptakan suasana yang kondusif dalam aktifitas pekerjaan.
  21. Ingin memperbesar skala bisnis/usaha.
  22. Ingin melakukan franchise bisnis.
  23. Dan lain-lain…
ADAKAH GARANSI KEBERHASILAN PROGRAM ‘BUSINESS COACHING’…?

Ada! FBI menggaransi proses coachingnya sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Keberhasilan dan kesuksesan coaching tentu saja menjadi tanggungjawab klien sendiri. Karena Coach tidak terlibat dalam ‘day to day activities’ pada bisnis/usaha klien. Yang paling menentukan keberhasilan klien dalam coaching adalah seberapa besar KOMITMEN dan KESUNGGUHAN klien untuk berhasil. Dan dengan komitmen dan kesungguhan klien tersebut, seorang Coach akan mengantarkannya pada tujuan yang dikehendaki klien.

Data fakta 67% sukses menjalani bisnis coaching dan menaikkan omset perusahaan sampe 300 %,
33% fails, alasan kegagalan client mengikuti bisnis coaching
1. Below the Line (terlalu banyak alasan)
2. Procrastination (Menunda-nunda waktu)
3. No Outcome atau To Many Outcome
4. Open & Honest (tidak terbuka dan tidak percaya)
Apabila anda mau konsultasi free coaching silahkan isi form berikut
klik disini

Anda pengin Punya USaha tidak ada modal bikin aja bisnis online KLIK DISINI garansi Uang Kembali
   

SELAMAT DATANG, SELAMAT BERKUNJUNG

DAPATKAN INFO BISNIS SEMINAR TRAINING MOTIVASI TERBARU

DAPATKAN INFO MITRA BISNIS, INFO ENTREPRENUR, INFO BISNIS

ADD PIN 57BD201A untuk Info Bisnis dan Silahkan isi form untuk info lebih lanjut

MENGGUNAKAN BLOG karena ingin menunjukkan bisnis tanpa modal